Contoh Resensi Buku Cerita "Malin Kundang"
Ani's blog
September 21, 2016
0 Comments
RESENSI BUKU
"Legenda Malin Kundang si Anak
Durhaka dan 7 Dongeng Populer Lainnya"
|
Judul Buku : Malin Kundang Si Anak Durhaka
Pengarang : Titis Asmarandana
Penerbit : Dua Media
Tebal : 128 Halaman
|
Titis Asmarandana,
melalui buku ini ia berhasil menceritakan kembali tentang legenda yang sangat
terkenal di daerah Sumatra Barat, yakni Malin Kundang dan 7 legenda lainnya.
Buku yang bergenre
fiktif ini diceritakan oleh Titis Asmarandana. Salah satu yang paling
terpopuler ini adalah malin kundang, cerita ini mengisahkan tentang sepasang suami
istri yang hidup di daerah Padang Sumatra Barat yang dikaruniai seorang anak
yang tampan dan baik, yang bernama Malin Kundang. Mande Rubayah begitu nama
ibunya, ia mempunyai seorang suami yang sangat bertanggung jawab. Mereka berdua mendidik anaknya dengan penuh kasih
sayang, dan didiknya dengan baik. Ayah Malin selalu mengajari Malin cara
berlayar, agar di kemudian hari nanti ia bisa mencukupi dirinya sendiri dengan
berlayar.
Hingga pada suatu hari
ayah Malin tidak pulang dan tidak pernah pulang sampai Malin tumbuh dewasa.
Ketika dewasa ia berkeinginan untuk merantau agar nasib keluarganya berubah.
Pada awalnya ibunya tidak mengijinkan Malin untuk merantau, namun karena
kesungguhan Malin, ibunya pun menyetujui dan merelakan Malin pergi merantau.
Lama merantau, Malin menjadi orang yang sukses dan dia pun menikahi anak dari
juragan ditempatnya bekerja. Setelah sekian lama, ia pun berkeinginan untuk
pulang ke kampung halaman. Setibanya disana, Malin dikejutkan dengan adanya
seorang wanita tua renta dan sangat kumal, yang mengaku sebagai ibu Malin.
Malin pun marah dan menghardik ibu tua itu, ia tak percaya itu ibunya. Karena
ibunya telah murka, ibunya mengutuk Malin. Ketika ditengah perjalanan pulang,
kutukan si ibu ini menjadi kenyataan. Dan Malin menjadi sebuah batu dengan
posisi sujud.
Buku karya Titis
Asmarandana ini merupakan cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia yang
didalamnya ada 9 cerita rakyat. Bab per bab nya menceritakan legenda dan
dongeng yang terkenal. Bahasa yang digunakan pun sangat mudah untuk dicerna
anak-anak dan alurnyapun jelas. Dan ada pula hal hal yang terjadi diluar akal
logika manusia yang seperti pada cerita timun mas yang melemparkan benda ke
raksasa, dimana benda tersebut berubah menjadi lumpur yang dapat menjadikan raksasa tersebut
tertelan ke dalam lumpur itu. Realita dalam cerita ini yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari sudah sangat jelas dipaparkan. Cerita yang paling menarik
di bahas dalam buku ini adalah Malin Kundang. Disini kita dapat mengambil
beberapa amanat terutama untuk pembelajaran anak anak.
Kelemahan Buku karangan Titis Asmarandana adalah buku ini
mempunyai gaya bahasa yang terlalu membosankan untuk dibaca. Tidak hanya itu,
cerita ini hanya cocok untuk anak-anak TK maupun SD, untuk siswa SMP/SMA buku
ini tidak terlalu digemari. Selanjutnya, beberapa isi cerita yang tidak sama
dengan cerita rakyat aslinya menjadikan pembaca bingung. Warna buku yang kurang
terang memubuat buku kurang menarik untuk dibaca anak-anak. Karena yang kita
tahu anak-anak sangat gemar membaca buku dengan warna-warna yang cerah. Ada
beberapa perkataan diaog yang sedikit kasar, yang bisa jadi dapat ditirukan
oleh anak yang membaca cerita ini.
Kelebihan buku ini
terletak pada gambarnya, dengan adanya gambar bewarna ini si pembaca lebih
dapat berimaginasi dan tentunya sangat menarik minat pembaca. Warna yang tidak
monoton juga mempengaruhi daya tarik buku cerita ini. Satu lagi kelebihan dari
buku ini, walaupun membosankan namun bahasa yang dipakai tidak ambigu (bermakna
ganda) dan dapat dimengerti oleh pembaca.
Penilain untuk buku
ini bahasa yang sangat mudah dipahami, terutama untuk anak anak. Lalu yang
membedakan dengan buku lainnya adalah warna yang ada di setiap lembarnya,
menjadikan buku sangat menarik untuk dibaca. Dan juga gambar seperti komik yang
membuat cerita dalam buku ini semakin hidup.
